Inevitably In Love Karya Cecillia Wang: Jangan Memendam Perasaan


Judul Buku: Inevitably in Love
Penulis: Cecillia Wang
Penerbit: Bukune
Tahun terbit: 2017
Jumlah halaman: 314 Halaman

“I want you back, Tavella.”
“Than win me bacnk, Marshall.”

Assalamualaikum..

Buku baru, ulasan baru, terus maju.
Hola, jadi aku balik dengan buku keren yang merupakan debut pertama dari Cecillia Wang. Ini pertama kalinya juga aku membaca tulisan Mbak Cecil. Untuk kenal lebih jauh lagi siapa itu Cecillia, kalian bisa main ke instagramnya yaitu @ce.wang.

Jadi buku ini menceritakan kisah Marshall Matteo Tjahrir dan Tavella Sastrawidjaja. Diceritakan bahwa kurang lebih 4 tahun lalu mereka terpaksa terikat dalam sebuah hubungan pernikahan karena permintaan dari Ibunda Tavella. Sejak saat itu, mereka hidup bersama. Namun, hanya sebuah formalitas. Walaupun begitu, ada orang yang tersakiti dan menuntut untuk berjanji agar Marshall harus kembali padanya.

Siapa dia?
yang pasti orang itu membuat Tavella dihantui perasaan bersalah setiap harinya. Membuat lingkup keluarga kecilnya yang mulai saling menerima menjadi serba tak beraturan. Hingga akhirnya, Tavella memilih untuk mengakhiri formalitas itu dengan sebuah pengakuan bohong perselingkuhan.

Yang dilakukan Tavella sebenarnya sudah sesuai dengan apa yang ia janjikan. Namun, ia melakukan sebuah kesalahan besar: Menaruh hati pada mantan suaminya.

Aku berhasil dibuat sebal dengan tokoh Tavella ini. Keras kepalanya melebihi batas. Tavella sangat pintar sekali berbohong dengan perasaannya sendiri. Pintar sekali membuat Marshall marah sampai ke ubun-ubun. Patut dapat juara jika akhirnya berhasil membuat Marshall cemburu dan marah dengan kilat mata yang tajam serta mengintimidasi. Di sini aku suka sekali ke-konsisten-nan penulis dalam menarasikan setiap karakter dan lingkungan kerja di sekitar tokohnya.

Namun, aku sedikit kecewa dengan kehidupan dari tokoh Alia Alatas yang tidak di-ekspose dengan lebih mendalam lagi. Hanya status sosialnya saja yang terlihat. Padahal menurutku Alia Alatas memiliki peran penting dalam kisah ini.

Walaupun begitu, aku menikmati alur cerita yang diceritakan dengan apik. Konflik tertata dengan rapi. Alurnya campuran tapi tetap nyaman dibaca.

Untuk tampilan buku, aku kurang suka dengan layout nomor halaman yang ditaruh di bagian samping lembar halaman dengan ukuran yang besar dan warna hitam yang cukup kontras dengan warna buram kertasnya, menganggu saja menurutku. Untuk cover buku, aku suka. Nyaman untuk dilihat dan beda dari cover novel buku yang lainnya.

Over all, buku ini keren.
Wassalamualaikum...


Post a Comment

0 Comments