Review Buku "ANAK NEGERI" Karya Gatotkoco Suroso



Judul Buku : ANAK NEGERI
penulis : Gatotkoco Suroso
tebal halaman: 344 hal
penerbit : PT Gramedia Pusaka Utama

Blurb:
Terlahir dari keluarga sederhana menjadikan Ganjar menjalani hidup yang penuh dengan perjuangan. Cuaca di desanya sangat dingin, karena tepat berada di lereng Gunung Lawu. Lewat sang ayah, Parmudji, anak kelima dari enam bersaudara ini terdidik dengan disiplin tinggi. Profesi sang ayah sebagai anggota kepolisian tidak menjadikan Ganjar jumawa. Secara pergaulan biasa saja, sama seperti anak-anak pada umumnya. Hanya saja, sejak kecil jiwa kepemimpinannya sudah terlihat. Ibunya yang bernama Sri Suparni adalah sosok yang paling berperan mengukir jiwa muda Ganjar. Tak heran, apa pun perintah Ibunda selalu ditaati.
Keluarga Ganjar sering berpindah rumah. Bahkan, suatu kali mereka pernah diusir karena rumah yang ditempati akan digunakan pemiliknya. Akhirnya, keluarga itu memutuskan membeli rumah dan menetap di Kutoarjo. Bukan rumah mewah yang dibeli, melainkan rumah yang berdinding kayu. Namun, keluarga itu merasa nyaman, karena tak lagi repot mencari kontrakan. Selulus SMP, Ganjar diminta kakaknya melanjutkan sekolah di Yogjakarta. Di Yogya-lah mental Ganjar benar-benar ditempa hingga menjadi sosok yang kita kenal sekarang ini.


Assalamualaikum...
Kembali lagi bersama Farida. Kali ini aku bakal Review buku berjudul “ANAK NEGERI” yang ditulis oleh Gatotkoco Suroso. Buku ini merupakan sebuah novel inspiratif kisah masa kecil Ganjar Pranowo, yang tak lain adalah Gubernur Jawa tengah yang sedang menjabat tahun ini.
Sebelumnya aku sudah jelasin asal-usul bagaimana aku bisa dapatin buku ini. Lewat akun Instagram-ku aku bercerita soal asal-usul buku ini. Karena kalian tahu, bahwa aku pribadi orang yang suka pinjam buku dan pemburu Give away (GA Hunter). Boleh ketawa kok. Hehehhe....

Aku bakal cerita dari tema yang diangkat. Dalam buku “ANAK NEGERI” ini bertema tentang ibu. Diceritakan bahwa sosok Ganjar masa kecil sangat menghormati ibunya. Bagaimana Ganjar kecil mencoba membuat bangga kedua orang tuanya dan saudara-saudaranya. Tentang balas jasa dan balas budi kepada orang yang telah baik kepada kita. Walaupun kita semua tahu bahwa yang namanya kebaikan tulus itu tidak pamrih.

Mengenai tokoh dan penokohannya, Tokoh Ganjar diceritakan dengan detail, berikut dengan penokohannya. over all, semuanya sudah enak dibaca dan dibayangkan. Maksudku, aku bisa membayangkan bagaimana sifat Ganjar kecil dan teman-teman masa kecilnya. Sifat kakak dan adiknya. Aku paling suka tokoh dan penokohan adik Ganjar kecil yaitu Dik Nur. Tokoh Dik Nur benar-benar terasa nyata. Namun, pada beberapa adegan terdapat tokoh yang tak terlihat, (bukan hantu. Maksudku tokoh di kejadian itu ada, tapi tidak diceritakan) seperti tokoh Mas Kunto saat ada di bagian Mbak Ika sedang di rumah sakit. Entah kenapa aku kurang suka pembawaan penulis menceritakan tokoh Mas Kunto.

Untuk keseluruhan isi cerita, menurutku bagus sekali. Cocok dibaca oleh semua kalangan. Alurnya yang maju membuat ceritanya terus mengalir dan tidak membuat pembaca kebingungan untuk kembali mengingat cerita yang sudah diceritakan dihalaman selanjutnya. (Karena kadang aku suka lupa sama cerita yang sudah aku baca pada halaman sebelumnya. Akhirnya aku malah membaca ulang buku itu) Novel ini bakal  banyak mengajarkan kita arti kesabaran, ketabahan dan selalu yakin kepada Allah. Juga kewajiban kita untuk berbakti kepada kedua orang tua kita.

Untuk selanjutnya, aku sarankan teman-teman membaca buku ini. Tapi seharusnya nggak harus buku “ANAK NEGERI” ini sih... Terserah hati teman-teman aja mau baca buku apa, yang penting baca buku. Karena baca buku adalah jembatan ilmu. Salah satu jembatan kita menuju masa depan.

Novel “ANAK NEGERI” ini aku kasih bintang 4,5
Kenapa nggak bintang 5, balik lagi ke review-ku sebelumnya. Sekian...
Wassalamualaikum....



Post a Comment

0 Comments