Judul Buku: Halo, Tifa
Penulis: Ayu Welirang
Penerbit: Gramedia
tahun terbit: 2016
Jumlah halaman: 252 halaman
blurb:
SMK Pratama Putra selalu didominasi murid laki-laki. Tak
heran bila di tingkat akhir, Terra dan teman-temannya masih sibuk tawuran.
Hingga suatu hari cewek mungil bernama Tifa datang sebagai siswi pindahan.
Dengan sikapnya yang supel, Tifa menghidupkan kembali OSIS
dan ekstrakurikuler yang selama ini tidak berjalan. Keadaan baru itu membuat
Terra gerah dan mulai mencari tahu siapa Tifa sebenarnya. Terutama sejak dua
teman Terra melihat cewek itu di sebuah bar bersama seorang pria dewasa.
Di saat bersamaan, seorang alumnus STM Tunas Bangsa mulai
merencanakan adu domba antara STM tersebut dengan SMK Pratama Putra. Apa yang
harus dilakukan Terra dan teman-temannya?
***
Assalamualaikum...
Memang dunia adalah sumber kelelahan. Karena aku cukup lelah
dengan hiruk pikuk suara manusia, jadi aku mampir sebentar di blog ini untuk
sekedar bercerita mengenai sebuah novel yang sudah satu minggu yang lalu aku
selesaikan untuk membacanya.
Novel kali ini berjudul Halo, Tifa karya kak Ayu Welirang.
Dari judulnya kita sebenarnya bisa mengira, akan ada apa di dalam novel ini.
Yang pasti akan ada cewek yang bernama Tifa. hehehhe
Ternyata, dampak dari
kehadiran Tifa di novel ini sangat mengejutkan.
Seperti yang disampaikan di bagian blurb cerita, bahwa novel
ini berlatar belakang sekolah STM, mungkin beberapa dari kalian mengenalnya
sebagai SMK, Sekolah Menengah Kejuruan. SMK atau STM ini lebih didominasi
laki-laki karena jurusan yang ada di sekolah ini memang memang lebih
diperuntukkan untuk laki-laki. Seperti teknik pengelasan, Kontrol A, Kontrol B,
dan lainnya.
Dibalik kehadiran seorang murid baru bernama Tifa, ternyata dia
bukan sekedar murid baru biasa. Gadis mungil itu berhasil mengaktifkan kembali
OSIS dan ekstrakurikuler yang sudah lama ditinggalkan para siswa-siswinya. Sebelum
kehadiran Tifa, sekolah tersebut berada di ujung tanduk. Sekolah hampir tutup
karena siswa-siswanya yang lebih sering tawuran daripada belajar dan duduk
tenang di dalam kelas. Siswanya lebih sering melayangkan tinju keras daripada
berpikir keras untuk nilai ulangan.
Perubahan yang terjadi di SMK Pratama Putra, tempat Terra
memimpin klompotan tawurannya, membuat Terra geram. Ia mempertanyakan siapa Tifa
sebenarnya. Apalagi saat masalah semakin pelik, Tifa selalu hadir dan berhasil
meredamnya. Bahkan kedua temannya melihat Tifa bersama seorang laki-laki dewasa
yang lebih mirip Om-Om di sebuah bar. Pikiran negatif terus bergelayut dalam
otak Terra saat memikirkan siapa Tifa sebenarnya.
Menurut kamu, Tifa itu siapa?
Aku sendiri berhasil dibuat terkejut saat mengetahui siapa
Tifa itu sebenarnya. Walaupun penulis sudah memberikan kode-kode dalam setiap
narasinya, tetap saja dugaanku tidak bisa tepat.
Kamu penasaran? Baca sendiri ya...
Mengenai alur, konflik dibawa dengan runtut. Walaupun
sesekali penulis menceritakan tentang masa lalu salah satu tokoh dalam cerita,
tidak begitu banyak hal yang diulas dari masa lalu tersebut. Jadi, menurutku
kategori alur maju masuk dalam novel ini.
Mengenai karakter tokoh, tokoh yang paling berkesan bagiku yaitu
Tifa. Kalo kamu akhirnya tahu siapa Tifa sebenarnya, maka kamu akan setuju
dengan sikap Tifa yang seperti sudah paham tentang semuanya. hehehhehe
Dari Novel ini, aku mendapatkan satu pesan. Sebenarnya
penulis juga menarasikan pesan itu di dalam cerita. Pesan ini aku
tujukan untuk kalian yang sudah lulus dari SMA, untuk para orang tua, untuk guru-guru tanpa
jasa, untuk para orang yang sudah mengaku dewasa. Pesannya yaitu, bahwa remaja
dan dunianya itu pelik. Jangan dipersulit. Kesalahan sedikit saja dalam dunia pendidikan,
akan mempengaruhi mental remaja. Tuntun dan arahkan pelan-pelan.
Sampai ketemu lagi...
Wassalamualaikum...
0 Comments