Judul Buku: Represi
Penulis: Fakhrisina Amalia
Penerbit: Gramedia
Tahun terbit: 2018
Jumlah Halaman: 257 Halaman
Blurb:
Awalnya hidup Anna berjalan baik-baik saja.
Meski tidak terlalu dekat dengan ayahnya, Anna punya seorang
ibu dan para sahabat yang setia. Sejak SMA, para sahabatnya yang mendampingi
Anna, memahami gadis itu melebihi dirinya sendiri.
Namun, keadaan berubah ketika Anna mulai menjauh dari para
sahabatnya. Bukan hanya itu, hubungan dia dengan ibunya pun memburuk. Anna
semakin hari menjadi sosok yang semakin asing. Tidak ada yang tahu apa yang
terjadi pada anna, Hingga pada suatu hari, dia memutuskan untuk mengakhiri
hidupnya yang ternyata penuh luka.
***
Assalamualaikum...
Kali ini aku kembali datang dengan sebuah buku yang
menurutku mengangkat tema yang cukup berani. Masalah yang sering terjadi pada
dunia remaja saat ini. Yaitu trauma masa lalu.
Yups, semua orang memiliki cerita masa lalu masing-masing.
Ada masa lalu yang penuh dengan canda tawa bahagia, ada pula yang penuh dengan
liku luka tak berkesudahan. Hari-hari buruk di masa lalu sering menyisakan luka
yang tak kunjung sembuh. Hingga mengakar menjadi sebuah trauma yang terus
menghantui.
Namanya Anna. Gadis yang diam-diam memilih untuk mengakhiri
hidupnya setelah merasa dunia tak lagi tempat yang baik untuknya. Anna merasa
bahwa ia tak pantas hidup bahagia di dunia. Maka ia memilih untuk mengakhiri
hidupnya untuk yang kedua kalinya.
Untuk kedua kalinya, Anna gagal dalam percobaan bunuh diri. Ibunya
memutuskan untuk membawanya ke seorang psikolog bernama Nabila. Banyak harapan
yang ibu Anna inginkan. Namun, semuanya kembali pada Anna.
Di pertemuan pertama Anna dengan Nabila, Anna memilih
bungkam. Ia merasa hidupnya terlalu kacau untuk dibagi. Ia berharap Nabila
segera memberinya obat untuk membantunya mengakhiri hidupnya sekali lagi.
Hidup Anna awalnya memang baik-baik saja. Kedua orang tuanya
yang menyanyanginya tapi selalu menuntutnya. Selalu meminta Anna melakukan
apapun yang diinginkan oleh kedua orang tuanya. Anna tak pernah diberikan waktu
untuk mengambil keputusan akan hidupnya sendiri.
Mungkin juga karena itu. Namun, bersyukurlah Anna memiliki
empat sahabat yang selalu mendukungnya. Yang begitu memahaminya lebih baik
daripada kedua orang tuanya. Panggil mereka satu persatu: Hani, Si cewek lemah
lembut. Nika, Si gadis yang suka asal ngomong. Ouji, yang suka nyeletuk aneh
tapi bikin ketawa, dan Saka, paling bijaksana di antara mereka.
Hidupnya berubah drastis saat Anna bertemu dengan seorang
pemain basket bernama Skylar Hadinata. Sky hadir dengan membawa sebuah cinta
yang begitu besar untuk Anna. Perhatian kecil dan cemburu membuat Anna takut
kehilangan Sky. Ia bahkan rela absen dari kumpul bareng sahabatnya hanya untuk
bertemu dengan Sky.
Ia berikan semua dunianya pada Sky. Namun, kau tahu, bosan
adalah salah satu masalah yang sering terjadi dalam hubungan percintaan masa
kini. Sky mulai bosan pada Anna dan memilih pergi meninggalkan Anna. Hidup Anna
jatuh sejatuh-jatuhnya. Satu kalimat terakhir yang keluar dari mulut Sky,
berhasil membuat Anna jatuh ke dalam jurang dengan gravitasi yang sangat besar.
Saat itulah, Anna memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Namun, percayalah. Ada trauma yang sangat menyakitkan bagi
Anna. Lebih menyakitkan dari kehadiran Sky dalam hidup Anna.
Aku pertama kali membaca buku ini, aku merasa penulis begitu
memahami kegelisahan yang aku rasakan. Rasa sedih yang tak berkesudahan. Rasa
yang teramat menyakitkan untuk dikenang. Apa-apa yang tak sesuai dengan
keinginan.
Fakhrisina berusaha menyalurkan rasa kegelisahannya dalam
sebuah cerita yang apik berlatar belakang anak kuliahan. Dengan alur mundur,
penulis berhasil membawa cerita dengan laju yang tak lambat, tak juga cepat.
Pas.
Cara penulis mendeskripsikan tokoh-tokohnya begitu kuat.
Semua tokoh punya peran masing-masing tanpa membuat cerita terasa hambar.
Selain para remaja dan dewasa, novel ini patut dibaca oleh
para orang tua. Terutama mereka yang masih dalam membina rumah tangga baru.
Memahami anak sangat diperlukan. Dewasa ini, dunia terlalu menakutkan tapi kita juga tak bisa selamanya mengurung dunia kita dalam zona nyaman. Semuanya ada
cara dan treatment-nya. Orang tua harus paham itu.
Karena kita adalah manusia yang percaya pada Tuhan, maka
jangan lupa selalu dekatkan diri kita kepada Tuhan. Penulis berhasil
menyelesaikan masalahnya secara kesehatan. Secara psikologi. Namun, ada baiknya
kita juga menyelesaikan lewat Dzat yang Maha Segalanya.
Sampai di sini dulu ya... Terima kasih yang teramat besar untuk Lisa Chilly (Perpustakaan berjalanku, hehhehe), My Partner di dunia jurnalis. Doaku semoga sehat selalu ya....
Wassalamualaikum...
1 Comments
dmin numpang promo ya.. :)
ReplyDeletecuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indonesia
banyak kejutan menanti para temen sekalian
cuma di sini agent judi online dengan proses cepat kurang dari 2 menit :)
ayo segera bergabung di fansbetting atau add WA :+855963156245^_^
F4ns Bett1ng agen judi online aman dan terpercaya
Jangan ragu, menang berapa pun pasti kami proseskan..
F4ns Bett1ng
"JUDI ONLINE|TOGEL ONLINE|TEMBAK IKAN|CASINO|JUDI BOLA|SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWw.F4ns Bett1ng.COM